Berliananda Darma Putra: Sejarah Saya

ASS. WR. WB

Nama saya Berliananda Darma Putra. Saya biasa dipanggil IAN. Orang tua saya bernama Benny Bintoro dan Lolo Ameriyawati. Saya lahir di Madiun Jawa Timur, tanggal 03 Maret 1999. Saya terdiri dari 2 bersaudara yaitu, saya dengan adik saya. Adik saya bernama Mochammad Syam Aldzikra. Saya tinggal bersama kakek dan nenek di Mojokerto Jawa Timur, Sedangkan adik saya tinggal di Magelang bersama orangtua saya.

Menikah pada 1 April 1998

Berliananda Darma Putra
Lahir 03 Maret 1999

Mochammad Syam Aldzikra
Lahir 19 Mei 2005

Bersama keluarga tahun 2013

Tahun 2001 saya pindah dari Madiun ke Resimen Induk Daerah Militer VI/Tanjungpura di Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Kalsel, saat itu saya masih TK nol kecil/TK A. Kemudian tahun 2003 saya pindah ke Komando Resor Militer 101/Antasari di Banjarmasin Kalsel. Saat itu saya masih TK nol kecil. Kemudian tahun masih di tahun 2003 saya pindah ke Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama di Kel. Sungai Ulin Kec. Banjarbaru, Kota Banjarbaru Kalsel. Saya sudah bersekolah di TK nol besar/TK B. Kemudian tahun 2004 saya pindah ke Komando Distrik Militer 1006/Martapura Kalsel. Saya sudah masuk Sekolah Dasar kelas 1. Selanjutnya di tahun 2005 orangtua saya pindah ke Komando Distrik Militer 0911/Nunukan Kaltim. Saat itu saya tidak ikut orang tua melainkan ikut bersama kakek dan nenek saya di Mojokerto Jatim. Di Mojokerto, saya mengulang tingkat kelas karena pelajaran di Kalimantan masih kalah tinggi dengan pelajaran di Jawa. Saya bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Sooko. Di sekolah, saya bertemu dengan sahabat baru yang juga satu angkatan dengan saya, dia adalah Teguh Prasetyo. Masih pada tahun 2006 orang tua saya pindah ke Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat di Bandung Jabar. Saya masih bersekolah di Mojokerto Jatim. Pada tahun 2007 orangtua saya pindah ke Markas Komando Strategi Angkatan Darat di Jakarta Pusat. Saya yang masih duduk di kelas 2 semester 2 pindah kembali bersama orangtua saya. Saya lanjut di Sekolah Dasar Negeri 19. Kemudian tahun 2009, saya pindah ke Detasemen Intelejen Kostrad di Jaksel. Saya lanjut bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 11 Jaksel. Saya duduk di kelas 5 semester 2 sampai saya menjadi alumni di SDN 11 Jaksel. Saya bersama teman angkatan 2011 melakukan perpisahan di Lembang Bandung Jabar. Kemudian di tahun 2011 saya pindah ke Markas Komando Strategi Angkatan Darat lagi. Saya lanjut sekolah di Sekolah Menengan Pertama Negeri 161 Jaksel. Saya masih duduk di kelas tujuh. Pada tahun 2012 saya pindah ke Akademi Militer Magelang Jateng. Saya lanjut duduk di kelas delapan di Sekolah Menengah Pertama 2 Kota Magelang. Kemudian tahun 2013 saya pindah ke Mojokerto Jatim lagi dan tinggalbersama kakek dan nenek lagi. Sedangkan orangtua saya masih berada di Magelang Jateng. Saya lanjut bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sooko Kab. Mojokerto Jatim. Ternyata saya bertemu sahabat lama saya (Teguh Prasetyo) yang juga duduk di kelas sembilan. Rasa senang sekali dapat bertemu sahabat lama karena tanpa di duga duga dan selama saya berpisah dengan Teguh, kami belum pernah berkomunikasi. Sampai sekarang saya masih menjadi ketua kelas Sembilan J. Teman sebangku saya bernama Vikho Irijanto. Cita cita kami (saya dengan Teguh) setelah lulus SMP kami akan bersekolah di Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara Magelang Jateng dan melanjutkan di Akademi Militer Magelang Jateng.

Impian kami

Tanggal 16 November pukul 17.00 WIB, saya, Teguh, Vikho dan 3 teman saya melakukan gerak jalan perjuangan Mojokerto-Surabaya. Jarak +55 km kami lakukan dengan semangat dan bahagia. Telah ditempatkan pos satu di Krian dan pos dua di Sepanjang. Belum sampai pos satu, kami merasa sangat lelah dan sakit pun mulai terasa di kaki. Akhirnya kami menumpang mobil pick up bersama peserta lain yang juga kelelahan. Kami bertemu dengan truk polisi yang kebetulan lewat. Tak disangka, polisi itu mengajak untuk menumpang dengan tujuan pos satu, kami tidak menolak rejeki. Sampainya di pos satu, kami makan malam. Selesainya makan malam, kami melanjutkan menumpang truk polis lagi. Kami pun di turunkan entah dimana karena truk polisi akan menjemput para peserta yang ketinggalan di belakang. Mau tidak mau kami berjalan lagi. Akhirnya kami menemukan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum. Di SPBU kami tidur sejenak. Tiba iba kami melihat seuah mobil pick up. Kami berlari mengejanya untuk meminta menumpang. Kami tertinggal karena mobil pick upnya sudah sangat jauh. Otomatis kami melanjutkan berjalan lagi. Sampai di sebuah masjid di pinggir jalan. Kami beristirahat di Masjid. Truk polisi lewat dengan tiba tiba. Lantas Teguh dan kedua temannya berlari untuk menumpang. Saya dan tiga teman saya ketinggalan. Untungnya mobil polis juga ikut di belakang truk, saya dan satu teman saya langsung menumpang. Satu teman saya yang masih di masjid, masih menunggu bapaknya yang masih di ketinggalan di belakang barisan. Kami janjian akan bertemu di sebuah warung. Setelah kami regroup, kami melanjutkan menumpang truk polisi lagi. Kami diantar sampai pos dua. Setelah lewat pos dua, kami berjalan lagi. Sesampainya di sebuah warung, saya, teguh dan 2 teman saya, beristirahat sambil ngemil di sebuah warung. Sedangkan Vikho dan satu teman saya tetap bersikeras untuk melanjutkan tetap berjalan. Mereka meninggalkan kami. Sesudah beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Ternyata ada sebuah angkutan umum, kami pun nyarter sampai tugu pahlawan atau tujuan akhir. Saat di jalan, kami bertemu Vikho dan satu teman saya juga menumpang pada mobil pick up. Sesampai di tugu pahlawan, kami yang sampai duluan sebelum Vikho dan satu teman saya. Ternyata mereka di turunkan masih jauh dengan tugu pahlawan. Ya salah sendiri nggak mau ikut. Setelah semua berkumpul di garis finish, rasa emosi, lelah, dan pegal hilang terbayarkan piagam yang kami bawa yang ada di bawah ini. Kembalinya ke Mojokerto, kami menaiki bis. Hanya itu yang saya ingat, terimakasih sudah membaca.